Mantram Hindu

Mantra

Mantra adalah bunyi, suku kata, kata, atau sekumpulan kata-kata yang dianggap mampu "menciptakan perubahan" (misalnya perubahan spiritual). Jenis dan kegunaan mantra berbeda-beda tergantung mahzab dan filsafat yang terkait dengan mantra tersebut.

Mantra (Dewanagari: मन्त्र; IAST: mantra) berasal dari tradisi Weda di India, kemudian menjadi bagian penting dalam tradisi Hindu dan praktik sehari-hari dalam agama Buddha, Sikhisme dan Jainisme. Penggunaan mantra sekarang tersebar melalui berbagai gerakan spiritual yang berdasarkan (atau cabang dari) berbagai praktik dalam tradisi dan agama ketimuran.

Khanna (2003: hal. 21) menyatakan hubungan mantra dan yantra dengan manifestasi mental energi sebagai berikut:
Mantra-mantra, suku kata Sanskerta yang tertulis pada yantra, sejatinya merupakan 'perwujudan pikiran' yang merepresentasikan keilahian atau kekuatan kosmik, yang menggunakan pengaruh mereka dengan getaran suara.

Mantra juga dikenal masyarakat indonesia sebagai rapalan untuk maksud dan tujuan tertentu (maksud baik maupun maksud kurang baik). Dalam dunia sastra, mantra adalah jenis puisi lama yang mengandung daya magis. Setiap daerah di Indonesia umumnya memiliki mantra, biasanya mantra di daerah menggunakan bahasa daerah masing-masing.

Mantra di dalam bahasa Minangkabau disebut juga sebagai manto, jampi-jampi, sapo-sapo, kato pusako, kato, katubah,atau capak baruak. Sampai saat ini mantera masih bertahan di tengah-tengah masyarakat di Minangkabau. Isi mantra di Minangkabau saat ini berupa campuran antara bahasa Minangkabau lama (kepercayaan animisme dan dinamisme), Melayu, bahasa Arab (pengaruh Islam) dan bahasa Sanskerta (pengaruh Hindu Budha).

sumber : wikipedia
_____________________________________________________________________________

Mantra Gayatri


mantram gayatri adalah merupakan mantra inti dari segala mantra. begitu di sebutkan dalam kitab suci. Dari sekian mantra yang ada, Semuanya bersumber pada mantram gayatri. Jika anda mengalami kebimbangan, ketakutan, kebingungan, ingatlah selalu dengan mengucapkan mantra gayatri berulang-ulang dengan tulus sampai pikiran anda merasa baikan kembali.

Dengan Manram Gayatri, kita bisa terbebas dari segala ketakutan. asalkan anda mempercayainya dan diucapkan dengan setulus hati. Berikut ini adalah Mantram Gayatri

OM Bhur Bvah svah, 
tat savitur varenyam
Bhargo devasya dimahi, 
diyoyonah pracodayat

artinya:
Ya Tuhan Pencipta tiga loka ini,
Engkaulah sumber segala cahaya,
engkau sumber kehidupan
Pencarkanlah pada budhi nurani ini, SinarMu yang maha suci

Maknanya adalah dalam mantra Ibu dari segala Veda ini terkandung suatu kekuatan yang maha dahsyat, maha suci yang menjadi sumber kehidupan mahluk semesta alam.

Mengapa Mengucapkan Gayatri Mantram??

pertanyaan tersebut dapat dijawab di dalam kitab Atarwa Weda XIX,71,1 yang berbunyi sebagai berikut;

Stuta maya varada veda mata,
Pracodayantam pawamani dwijanam
Ayuh pranam prajam pasum
Kertim dravinam brahmavarcanam
Mahyam dattva vrajata brahmalokam

yang artinya;
Gayatri Mantram yang diakhiri dengan kata pracodayat dalah Ibunya empat Weda, yang menyucikan semua dosa para dwija,
Oleh karena itu selalu ucapkan mantra tersebut,
Gayatri Mantra ini pemberi panjang umur, prana dan keturunan yang baik, pelindung binatang, pemberi kemashyuran, pemberi kekayaan dan pemberi cahaya yang sempurna,

Makna Gayatri Mantra adalah anugrah pencerahan pada hati nurani ini. Nurani dalam Kegelapan akan dituntun ke jalan terang, hati yang terang akan dituntun pada perbuatan satwika.

Apakah mantra Gayatri ini sebenarnya dan apakah manfaatnya, sehingga sedemikian agungnya mantra ini? 
Konon Gayatri sendiri yang adalah manifestasi dari lima bentuk bunda alam-semesta ini bersifat maha prakriti (Maya, ilusi Ilahi). Kelima dewi ini adalah Saraswati-Laksmi-Durga-Uma dan Kali, yang membaur menjadi satu bentuk dominan di seluruh alam semesta ini, baik di alam buana-alit maupun buana-agung. Gayatri lahir dari Sang Pencipta Brahma pada awal penciptaan dunia ini yang tersirat di Veda sebagai mantra yang bersifat universal, yaitu suatu bentuk Pengagungan dari Yang Maha Kuasa dalam bentuk seorang Bunda alam-semesta itu sendiri dengan kelima bentuk kewajibanNya. Itulah sebabnya walaupun memiliki hanya satu raga, Beliau berkepala kelima dewi di atas tersebut. Dewi Saraswati adalah lambang dari ilmu pengetahuan, sastra, agama, literatur, keindahan dan seni budaya. Tanpa Beliau, manusia hidup seperti ibaratnya fauna yang tidak berbudi-pekerti. Dewi Laksmi adalah lambang dari kejayaan, kekuatan, kemakmuran dan sebagainya. Beliau adalah shaktinya Dewa Vishnu Sang Pemelihara alam semesta ini, sedangkan Dewi Saraswati adalah shaktinya Dewa Brahma Sang Pencipta. Durga adalah berkuasa di atas segala bentuk kebatilan, asuras dan bentuk-bentuk yang bersifat iblis; barang siapa memuja Beliau dipastikan akan dijauhkan dari segala mara-bahaya yang ditimbulkan oleh berbagai asura ini. Di Indonesia ada konsep yang salah mengenai Durga ini, Beliau dianggap sebagai ratunya para setan-dedemit, padahal Beliau ini menguasai mereka dan tanpa Beliau semua unsur iblis ini akan meraja-lela tidak terkendali. Di India dan di seluruh dunia Beliau adalah Dewi yang paling dipuja demi mendapatkan imbalan-imbalan duniawi, disamping Laksmi dan Dewa Ganeshya.

Dewi Uma atau Prathivi, atau Pertiwi adalah juga isteri atau shakti dari Shiva Mahadewa. Beliau adalah ibu Pertiwi ini merupakan Tuhan insan Hindu yang pertama-tama harus dipuja. Sedangkan Kali, lahir dari Shiva itu sendiri dan akhirnya “membunuh” Shiva dengan kekuatannya. Sebuah simbolisasi dari Sang Waktu (Kala dan Kali), yang maha dominan dan abadi. Dewa-dewi boleh berakhir tugas, tetapi tidak Sang Kala ataupun Sang Kali. Secara spiritual Gayatri dianggap hadir selama 9 bulan 10 hari di dalam rahim seorang ibu yang sedang mengandung, dan selama itu pula sang jabang bayi belajar akan hakikat Tuhan Yang Maha esa dengan segala fenomenaNya baik di alam bumi ini maupun di buana-agung dimana Beliau senantiasa maha hadir dimana saja. Sewaktu seorang jabang bayi lahir, ia menangis pertama kali, dan setiap bayi selalu merneriakkan uah, uah. Menurut para ahli spiritual Hindu, kata pertama yang keluar dari mulut sang bayi, bangsa apapun ia dan lahir dimanapun, ia adalah : Aum, Aum, Aum, karena tiba-tiba sang jabang bayi kehilangan Gayatri. Oleh karena itu sewaktu dibabtiskan beberapa hari kemudian, versi pertama gayatri ini oleh sang ayah akan dimanterakan di telinga sang jabang bayi, agar ia sadar kembali akan hakikat kehidupannya di dunia ini.

Sayang sekali hampir semua ayah tidak sadar akan makna mantra ini, dan hampir semua pendeta yang melakukan upacara untuk si bayi ini lebih terbius dengan pembayaran yang akan diterimanya. Lambat-laun hilanglah hakikat sesungguhnya dari mantra yang teramat sakral ini. Sesungguhnya mantra yang utama ini diperuntukkan demi majunya jalan spiritual seseorang dan bukan untuk mendapatkan pahala-pahala seperti keselamatan, rezeki dan kekayaan. Dengan mengulang-ulang mantra ini seseorang akan dibersihkan dari berbagai kekotoran duniawinya, namun itu baru bisa terjadi seandainya pemahaman seseorang akan mantra ini sempurna. Kalau hanya mengulang-ulang ibarat burung beo, maka yang didapatkannya hanyalah kebodohan belaka. Pemahaman yang baik akan mantra ini akan mengungkap Sang Jati Diri yang bersemayam di dalam diri kita melalui dhyana yang berkesinambungan dan tanpa pamrih. Dan dhyana ini seharusnya dibukakan oleh seorang guru yang telah berstatus dwijati dan non-pamrih dalam segala hal. Pada saat seseorang berguru, inilah mantra Gayatri versi kedua diberikan kepadanya secara spiritual, dan ini disebutkan kelahiran kembali (kedua kalinya). Versi kedua akan kami utarakan pada keterangan-keterangan berikutnya. Biasanya untuk mendapatkan jalan dhyana ini seseorang akan diminta untuk menyiapkan dirinya menjadi vegetarian total, dan bersikap total ahimsa dan non-pamrih dalam segala hal, walaupun hidup secara duniawi secara wajar-wajar saja.

Konon maha mantra ini diturunkan pertama kalinya kepada manusia di bumi ini kepada Resi Visvamitra yang agung di zaman yang teramat silam. Keseluruhan mantra ini termuat dalam mandala ketiga dari Rig Veda. Mantra yang sama ini juga hadir Sukla Yajurveda dan Krishna Yajurveda. Di Bhagavat-Gita Sri Krishna bersabda bahwasanya cahaya yang meliputi surya dan chandra adalah CahayaNya semata, jadi menurut para kaum suci, ini berarti Mantra Gayatri adalah mantra pencerahan akan hakikat Yang Maha Hakiki.

Om Bhur berarti ….Wahai Yang Maha Esa, Dikaulah Sang Bhumi.

Om Bwah berarti ….Wahai Yang Maha Esa, Dikaulah Alam-Semesta.

Om Svah berarti ….Wahai Yang Maha Esa, Dikaulah Kehampaan yang menyelimuti bumi dan alam semesta ini.

Sedangkan tiga baris mantra di atas berarti:
“Kami bersemedi ke arah Cahaya Ketuhanan Sang Surya, semoga cahaya surgawi ini menerangi aliran pikiran yang ada di dalam budhi (intelek) kami.”

Arti dari wacana Gayatri
Gayatri sudha pratyag-Brahma-aikya-bodhika

1. Mantra Gayatri mengindikasikan ilmu pengetahuan yang terutama akan hakikat penyatuan dengan Sang Atman yang hadir di dalam diri kita dan Yang Maha Hadir di mana saja.

2. Yang mengetahui akan segala bentuk budhi (intelek) yaitu Yang Menerangi semua bentuk pikiran dan hadir di semua bentuk intelek, yang merupakan Saksi dari semua bentuk budhi . Ialah Sang Jati Diri yang disiratkan oleh Mantra Gayatri.

3. Maha Brahma, Realitas transedental yang Hakiki adalah merupakan Sang Jati Diri itu semata-mata, dengan mejapakan Gayatri, Beliau akan bangkit (di dalam diri kita). Sang Atman ini diindikasikan di Mantra Gayatri sebagai Sang Surya (Savitur).

4. Kata “tat” disini mengartikan yang maha hadir, Sang Atman di dalam diri kita, yang bukan tidak dan bukan lain adalah Sang Atman di dalam semuanya, yaitu Yang Maha Atman (Param Brahma).

5. Kata surya (Savitur) bermakna Tunggal, yaitu satu substratum bagi semua pengalaman delusi yang berbasiskan pruralitas dan juga berbagai permainan ilusi di medan penciptaan ini, termasuk juga dalam tahap pemeliharaan dan penghancurannya (kiamat, pralaya).

6. Kata “Varenyam” (Yang dipuja-puji, Yang dikagumi) berarti Dia (Itu) yang dituju setiap insan (semuanya), Yang bersifat ananda-rupam (rahmat, berkah yang tidak ada batasnya).

(kata ini pada saat berjapa harus dilantunkan sebagai Varenyam)

7. Kata “Bhargah” berarti yang menghancurkan semua bentuk kebodohan, ketidak-sempurnaan yang dipancarkan oleh kekurang-pengetahuan akan pemahaman Sang Ralitas. Dimana hasil-hasil kebodohan tersebut dihancurkan, maka di situ akan hadir kesadaran akan Realitas Yang Maha Esa secara segera.

8. “Devashya” (Cahaya) di sini bermakna kesadaran yang senantiasa hadir, menerangi baik di dalam maupun di luar, di tiga tahap (alam) ….. kesadaran, alam-mimpi dan alam tidur-lelap.

9. Yang adalah sifatKu yang murni, yaitu AtmanKu, adalah tidak lain tetapi Berkah yang terutama, substratum untuk semuanya, jauh diluar berbagai penderitaan dan tragedi, bersinar sendiri, bersifat kesadaran yang murni, yaitu Brahman Itu Sendiri.

10. Kata “Dhimahi” berarti yang menjadi tujuan meditasi kami, berasal dari konstruksi di Veda.

11. Sekarang jelaslah sudah bahwa Mantra-Gayatri ini mengindikasikan kesadaran dan kebangkitan (dalam arti yang dalam) dalam diri kita agar kita faham akan Hakikat Hyang Tunggal yang menghidupi setiap makhluk.

12. Di dalam daftar kata-kata vedik, maka kata-kata Bhuh (Bhur), Bhuvah (Bhvah), Svah, Mahah, Janah, Tapah dan Satyam, semuanya berjumlah tujuh disebut “Vyahrti-S”. Dari ke tujuh kata-kata ini, hanya tiga kata pertama dipergunakan untuk pemujaan sehari-harinya. Semuanya pada hakikatnya mengindikasikan Hakikat Brahman Yang Maha Abadi.

13. “Bhuh” mengindikasikan keabadian. Yaitu Yang Maha Hadir di setiap periode sang waktu, Yang Maha Suci, Yang Senantiasa Merdeka, Yang bersifat eksistensi murni di dalam setiap bentuk.

14. Kata “Bhuvah” menyiratkan makna dari kesadaran yang murni, kata ini berasal dari imajinasi, yang menyiratkan akan kehadiran kesadaran yang menerangi berbagai pikiran kita.

15. Kata “Svah” sebagai vyahrti bermakna : realitas terutama dari seseorang itu sendiri, karena apa yang dituju secara amat sangat oleh setiap ciptaan adalah Sang Jati Diri kita sendiri.

16. Kata “Mahah” berasal dari kata megah yang berarti Yang Dipuja, yang secara langsung berarti Yang Maha Megah atau Yang Maha Dipuja yaitu Sang Jati Diri Yang Maha Utama.

17. Vyahrti “Janah” bermakna: Mencipta, yang berarti Yang Maha Pencipta dari mana berasal semua bentuk nama dan rupa, baik yang berada di dalam maupun di luar.

18. Kata “Tapah” bermakna: Penuh dengan terang-benderang, kecemerlangan, yang tak terhingga. Sang Jati Diri sebagai bentuk kesadaran adalah satu-satunya yang merupakan sumber semua cahaya di alam-semesta ini.

19. Kata “Satyam” bermakna: Sebuah tahap yang jauh sekali dari jangkauan berbagai keterbatasan seperti penderitaan dan berbagai penyakit.

20. Ketujuh Vyahrti-S diterangkan dan disebut sebagai tujuh loka, yaitu tujuh bentuk kesadaran atau pengalaman.

(juga berarti 7 cakra utama di raga setiap manusia, ini adalah sendi-sendi buana-alit kita yang berhubungan dengan 7 loka di alam-semesta (buana-agung). Fenomena ini hanya bisa difahami oleh seorang sishya dibawah bimbingan guru yang telah dwijati secara murni).

21. “Etad-uktam bhavati”. Kata-kata ini bermakna: Oleh karena itu semenjak semula kami telah mengindikasikan bahwasanya Gayatri adalah pengejawantahan dari Realitas Yang Maha Utama, yaitu Sang Brahman.

22. Sang Jati Diri, Yang adalah eksistensi murni, adalah makna yang disirat dan diindikasikan oleh Mantra-Mantra Veda OM, yang menunjuk ke Brahman. Ketujuh loka juga menjabarkan makna dari OM dan yang dimaksud ini adalah Sang Brahman itu sendiri, dan bukan yang lain-lainnya, sebenar-benarnya hanya Beliau satu-satunya yang eksis.

23. Demikianlah, ketujuh Vyahrti-S menunjuk, dengan seluruh makna dan isi kandungan mereka, ke arah Sang Brahman, Sang Jati Diri (Atman) dalam kesemuanya.

MEDITASI DENGAN GAYATRI MANTRA

Sudah dikatakan Gayatri mantram mempunyai vibrasi sangat kuat terhadap otak dan batin asalkan tahu bagaimana cara menggunakan mantra tersebut. Meditasi
pada hakekatnya berhubungan dengan pikiran, kesadaran, serta spirit dan sangat dibutuhkan guru yang khusus. Apabila anda ingin menjadikan Gayatri Mantra sebagai bagian dari meditasi anda harus melakukan puasa putih(tanpa garam, dan tidak minum susu) selama dua hari untuk memohon berkat kepada Maha Dewi.

Lakukan puasa mulai hari Rabu (pagi) sampai Jumat (pagi) hanya makan nasi putih dan air putih saja dan lakukan puja Gayatri setiap pagi menghadap matahari
terbit, siang hari, dan malam hari. Dalam mengucapkan Gayatri mantra enam kali untuk pagi hari, empat kali untuk siang hari, dan dua puluh sembilan kali untuk
malam hari. Lakukan puasa dan puja Gayatri dengan ketulusan hati jangan memohon suatu daya-daya sakti tertentu sebab belum tentu keinginan anda akan terpenuhi. Setelah melakukan puasa dan puja gayatri selama dua hari barulah anda di perkenankan untuk melakukan meditasi ternadap Gayatri mantra sebab api spirit anda sudah menyala.

Tambahan:
Dalam penjelasannya puasa putih ini dapat dilakukan sehari saja tapi harus pada hari kelahirannya. Misalnya lahir hari Senen, maka puasa dilakukan pada Senen pagi hingga Selasa pagi.

TEORI MEDITASI
Sebelum meditasi cucilah muka, tangan, serta kaki, atau anda mandi untuk membersihkan badan dari kotoran sekaligus membuat badan menjadi segar. Duduklah dengan memakai alas dari kain, tikar, atau selimut, posisi punggung tegak lurus dan tangan diletakkan dipangkuan dalam posisi relek. Pejamkan mata, serta tenangkan pikiran berberapa detik, setelah itu ucapkan mantra

“OM Bhur, OM Bhuvah, OM Svah”

ucapkan dengan suara lambat serta santai jangan tergesa-gesa sebanyak lima kali, ini bertujuan untuk membersihkan lapisan pikiran.

Pada saat mengucapkan mantra ini arahkan pikiran pada mantra dan suara bukan pada bayangan pikiran. Setelah baca mantra selesai tutuplah mulut serta tenangkan pikiran lalu ucapkan Gayatri mantram

” OM Bhur, Bhuvah, Svah, tat savitur varenyam, bhargo devasya
dimahi, dhiyo yo nah pracodayat”

dengan lambat dan tenang di dalam hati. Arahkan pikiran serta getaran suara mantra pada jantung, anda cukup meniatkan saja bukan membayangkan.

Meditasi dengan Gayatri mantram sangat efektif untuk berbagai macam keperluan seperti melindungi diri dari energy negatif, kecantikan, kekuatan batin, kecerdasan
dan lain-lain. Kekuatan Gayatri mantra tidak bisa berfungsi apabila disertai niat kurang baik. Meditasi Gayatri mantra apabila dilakukan dengan baik serta
tulus akan banyak muncul keajaiban-keajaiban yang tidak bisa kita sangka. Gayatri mantra bukan bekerja pada maksud si meditator namun, karunia, energy,
rahmat, dari Maha Devi Gayatri yang berhak menentukan. Bagaikan mobil, sang supirlah yang tahu kemana tujuan dari mobil itu, bukan tujuan dari mobil tersebut yang dituruti sang supir.

Energy Gayatri masuk dari ubun-ubun melalui tulang belakang serta menyebar keseluruh tubuh fisik, tubuh energy, dan atma. Banyak guru-guru suci yang tercerahkan mengatakan “pencerahan akan kalian dapatkan pada Gayatri mantra. Pada jaman kali yuga ini tiada yang mampu melepaskan lapisan kekotoran pikiran
selain getaran halus dari Gayatri mantra.

TIPS
Apa bila anda merasa ada sakit yang disebabkan oleh ulah niat jahat seseorang, dan kalau percaya dengan hal ini anda bisa menggunakan cara berikut ini. Sediakan air bersih , higienis, untuk diminum, lalu jemurlah air tersebut pada cahaya matahari serta cahaya bulan di malam hari. Setelah air tersebut dijemur oleh kedua unsur cahaya tersebut berdoalah pada Tuhan sambil membaca Gayatri mantram 11 kali, setiap habis membaca gayatri mantram tiupkan nafas anda pada air tersebut. Air tersebut bisa diminum atau dipakai campuran obat, mandi dan lain-lainnya. Dengan kekuatan ini segala macam bentuk energy jahat dari seseorang akan hancur oleh kekuatan dari mantra tersebut, hal ini sering terbutkti di daerah-daaerah terpencil. Ada banyak lagi cara-cara yang bisa dijadikan renungan, betapa Gayatri mantra mempu untuk menghadapi dilema dalam hidup ini.


Ya Tuhan pencipta alam semesta ini, Ibu dari segala Ilmu Pengetahuan, maafkan lah hamba jika apa yang hamba tulis ini ada kesalahan yang tidak hamba sengaja. hamba hanya ingin menyebarluaskan ilmu pengetahuan agar tidak ada lagi kegelapan di dunia ini.


___________________________________________________________



Puja Trisandya


OM, OM
OM BHUR BHUWAH SWAH,
TAT SAWITUR WARENYAM,
BHARGO DEWASYA DHIMAHI, 
DHIYO YO NAH PRACHODAYAT,


Ya Hyang Widhi yang menguasai ketiga dunia ini,
Yang maha suci dan sumber segala kehidupan, 
sumber segala cahaya, 
semoga limpahkan pada budi nurani kami penerangan sinar cahayaMu yang maha suci.


OM NARAYANAD EWEDAM SARWAM, 
YAD BHUTAM YASCA BHAWYAM, 
NISKALO NIRlANO NIRWIKALPO,
NlRAKSATAH SUDDHO DEWO EKO, 
NARAYANA NADWITYO ASTI KASCIT.


Ya Hyang Widhi, darimulah segala yang sudah ada dan yang akan ada di alam ini berasal dan kembali nantinya. 
Engkau adaIah gaib, tiada berwujud, di atas segala kebingungan, tak termusnahkan. 
Engkau adalah maha cemerlang, maha suci, maha esa dan tiada duanya.


OM TWAM SIWAH TWAM MAHADEWAH, 
ISWARAH PARAMESWARA,
BRAHMA WISNUSCA RUDRASCA, 
PURUSAH PARIKIRTITAH,

Engkau disebut Siwa, Mahadewa, Iswara, Parameswara, Brahma dan Wisnu dan juga Rudra. 
Engkau adalah asal mula dari segala yang ada.


OM PAPO'HAM PAPAKARMAHAM , 
PAPATMA PAPASAMBHAWAH, 
TRAHI MAM PUNDARIKAKSAH, 
SABAHYABHYANTARA SUCIH.


Oh Hyang Widhi Wasa, hamba ini papa, 
jiwa hamba papa dan kelahiran hambapun papa, 
perbuatan hamba papa, 
Ya Hyang Widhi, selamatkanlah hamba dari segala kenistaan ini, dapatlah disucikan lahir dan batin hamba.


OM KSAMA SWAMAM MAHADEWA, 
SARWAPRANI HITANGKARAH, 
MAM MOCCA SARWAPAPEBHYAH, 
PALAYASWA SADASIWA.



Ampunilah hamba. oh Hyang Widhi, penyelamat segala makhluk.
Lepaskanlah , kiranya hamba dari segala kepapaan ini dan tuntunlah hamba, selamatkan dan lindungilah hamba oh Hyang Widhi Wasa.

OM KSANTAWYA KAYIKA DOSAH. 
KSANTAWYO WACIKA MAMA, 
KSANTAWYA MANASA DOSAH, 
TAT PRAMADAT KSAMASWA MAM.


Oh Hyang Widhi Wasa, ampunilah segala dosa hamba, ampunilah dosa dari ucapan hamba dan 
ampunilah pula dosa dari pikiran hamba.
Ampunilah hamba atas segaIa kelalaian hamba itu.


OM SANTI, SANTI, SANTI OM


Semoga damai dihati, damai didunia, damai selalu.